Berdoa

Berdoa
Doa Hari ini

Rabu, 31 Desember 2014

UNSUR-UNSUR MANAJEMEN




Unsur - Unsur  Manajemen
 
Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehhidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak bias terlepas dari prinsip-prinsip manajemen. Baik langsung maupun tidak langsung, baik disadari maupun tidak disadari manusia menggunakan prinsip-prinsip dari manajemen. Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di Benua Eropa Barat dan Amerika. Di mana di Negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama Revolusi Industri, yaitu perubahan-perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah sudah semakin maju dan kebutuhan-kebutuhan sudah semakin banyak dan beragam jenisnya.
Manajemen diperlukan dalam segala bidang, bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan, di mana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya.
Manajemen merupakan koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Yang diatur adalah semua unsur-unsur manajemen yang terdiri dari men,money,methods,materials,machine, and market, disingkat dengan 6M dan semua aktifitas yang ditimbulkannya dalam proses manajemen itu.
1.      Man (SDM)
Manusia yaitu orang yang menggerakan dan melakukan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk juga mendayagunakan sumberdaya lainnya. Manusia merupakan penggerak utama untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Sumber daya manusia yaitu segenap potensi yang dimiliki oleh manusia. Potensi yang dimiliki setiap manusia berbeda satu sama lain, untuk itu dibutuhkan pengelolaan agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya dan dapat mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Manusia atau yang sering disebut dengan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya termasuk sumber daya otak (brain). Di dalam manajemen unsur manusia merupakan yang paling utama. Sebab semuanya berasal dari manusia. Manusia di dalam manajemen mencakup semua faktor yang mempengaruhi, mewarnai dan melingkupi. Unsur manusia meliputi beberapa hal yang harus diperhatikan meliputi: 
  •  Jumlah, harus sesuai dengan formasi dan kebutuhan 
  • Persyaratan, seperti kemampuan, pendidikan, ketrampilan, pengalaman 
  • Komposisi, misalnya unsur pimpinan, unsur pelaksana, teknis, unsur administrasi
2.      Money (Uang)
Uang adalah factor yang amat penting, bahkan menentukan didalam setiap proses pencapaian tujuan,tentulah tidak dapat disangkal lagi. Setiap program, setiap kegiatan atau rutin maupun proyek, besar maupun kecil, semua itu tidak akan terlaksana tanpa adanya penyediaan uang atau biaya yang cukup.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang di definisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
3.      Materials (Materi)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4.      Machines (Mesin)
Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Machine atau Mesin digunakan ukt memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Digunakannya mesin-mesin dalam suatu pekerjaan adalah untuk menghemat tenaga dan fikiran manusia didalam melakukan tugas-tugasnya baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat insedental, baik untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis industry (engineering) maupun yang bersifat teknis paperwork.
5.      Method (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
6.      Market  (Pasar)
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatanusaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Market atau Pasar merupakan faktor yang selalu berubah-ubah sesuai permintaan pasar dan bukan merupakan kebijakan dari manajemen. Demikian pula dengan Method atau tata kerja yang merupakan pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan dari organisasi dapat tecapai secara efektif dan efisien. Maka dapat disimpulkan bahwa Methods hanyalah cara yang dipergunakan sedangkan Market adalah wahana untuk memperluas sasaran dari kegiatan tersebut.

Selain 6M diatas ( men, money, materials, machines, method, dan markets), masih banyak alat-alat manajemen yang lainnya, antara lain 4 P, yaitu product, price, placement dan promotion.
1.      Product (produk)
Produk adalah semua hal yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi agar dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Menentukan produk/jasa yang akan ditawarkan ke pasar umumnya menjadi langkah paling awal. Ide mengenai produk bisa didapatkan dari beberapa sumber. Cara termudah adalah dengan membandingkan langsung produk sejenis seperti yang ingin dijual, dan melakukan riset kecil-kecilan ke target pasar mengenai kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut. Hasil dari riset tersebut diharapkan memberikan informasi yang lebih akurat bagi wirausaha mengenai prospek pasar yang akan dimasukinya dan produk macam mana yang diharapkan oleh target pasar.
Adapun produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan. Berdasarkan pengertian tersebut produk bukan hanya berbentuk barang saja tetapi juga berupa jasa asalkan dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumennya.
2.      Price (harga)
Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan yang kita inginkan. Yaitu menganggap harga sebagai suatu perbandingan formal yang mengindikasikan kuantitas uang yang diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang dan jasa. Oleh karena itu penetapan harga pada suatu barang sangat diperlukan dalam strategi pemasaran karena perusahaan yang mampudengan jitu menetapkan harga tentunya  akan dapat hasil yang memuaskan.
Menentukan harga produk tidak semudah yang dibayangkan. Cara yang umum digunakan adalah dengan menggunakan patokan hitungan biaya produk tersebut dari awal disiapkan hingga siap jual. Setiap produk memiliki berbagai komponen biayanya sendiri, dari awal produksi hingga produk tersebut dipajang di rak-rak display penjualan. Menentukan harga berdasarkan biaya dilakukan dengan menambahkan presentase margin tertentu ke biaya produk, dan presentase tersebut dianggap sebagai keuntungan. Persentase didapatkan sesuai dengan rata-rata margin di pasaran. Menggunakan metode ini memiliki kelemahan sendiri. Produk akan mengalami krisis keunikan (uniqueness) dimana keunikan yang memiliki daya pembeda produk dari saingannya luput diperhitungkan. Keunikan justru mampu membantu produk agar memiliki harga premium di pasar.
Ada delapan strategi penetapan harga yang paling sering dilakukan yaitu:
a.       Strategi Penetapan Harga Produk Baru 
Prinsip strategi penetapan harga untuk produk baru adalah agar produk baru mampu memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan pasar dengan dukungan penetapan harga yang tepat penetapan harga (pricing) terhadap barang baru dapat dilakukan denga dua cara yaitu skimming pricing (berusaha menjual harga yang lebih tinggi sebelum membidik konsumen yang lebih peka terhadap harga) dan panetration Pricing (berusaha menjual kepada pasar dengan harga murah). 
b.      Strategi Penetapan Harga Yang Sudah Mapan 
Strategi ini diterapkan sebagai hasil peninjauan kembali oleh perusahaan terhadap strategi penetapan harga yang sedang diberlakukan di pasar, ada tiga alternatif yang sering diakukan oleh perusahaan setelah melakukan tinjau ulang pada strategi  
c.       Strategi Fleksibelitas Harga. 
Harga perlu ditetapkan fleksibel bila pemasaran produk memerlukan penyesuaian karakteristik lokasinya. Perusahaan atau koperasi dalam strategi ini berhadapan dengan pemilihan strategi harga, yaitu strategi harga tunggal dan strategi penetapan harga fleksibel yaitu : 
1)      Strategi satu harga. 
Dengan strategi satu harga, pada prinsipnya koperasi atau perusahaan menghendaki penurunan pada biaya penjualan atau biaya administrasi, margin keutungan yang konstan, citra pelanggan dan pertumnbuhan pasar yang stabil. 
2)      Strategi fleksibel. 
Sesuai dengan namanya, strategi ini bertujuan memberikan fleksibelitas harga dengan jalan memungkinkan setiap penyesuaian harga baik lebih tinggi atau lebih rendah dari harga saat ini guna meraih keuntungan jangka panjang. 
d.      Strategi Penetapan Harga Lini Produk 
Strategi lini produk ini mendasarkan pada keterkaitan antara dampak setiap produk terhadap lininya untuk keperluan penetapan harga. Tujuan strategi lini produk adalah memanfaatkan keseluruhan lini produk untuk memaksimalkan laba. 
e.       Strategi Leasing 
Leasing merupakan suatu kontrak persetujuan antara pemilik akitva dan pihak kedua yang memanfaatkan aktiva tersebut untuk jangka waktu tertentu dengan return tertentu. Tujuan dari strategi Leasing adalah meningkatkan pertumbuhan pasar sengan cara menarik pelangan yang tidak mampu membeli sekaligus, merealisasikan laba jangka panjang yang lebih besar, untuk meningkatkan arus kas, agar memperoleh aliran laba yang stabil, menghindari kerugian pada perusahaan atau koperasi akibat teknologi yang telah usang. 
f.        Strategi Bundling Princing 
Strategi ini sering disebut juga dengan strategi puncak gunung es. Pelaksanaannya dengan melakukan pembatasan harga untuk menutupi bermacam fungsi dan jasa. Banyak yang diharapkan dari strategi ini antara lain aktiva dijaga dalam kondisi sedemikian rupa sehingga dapat dijual kembali atau dileasingkan kembali. 
g.      Strategi Kepemimpinan Harga 
Strategi ini dilakukan dengan tujuan agar perusahaan-perusahaan atau koperasi lain yang terkait dengan perusahaan pemimipin dapat dikendalikan oleh penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan atau market leader. 
h.      Strategi Penetapan Harga Untuk Membentuk Pangsa Pasar 
Pangsa pasar yang semakin besar atau pengalaman yang semakin banyak mengarah pada biaya yang semakin rendah, oleh sebab itu koperasi atau perusahaan baru perlu mengupayakan agar produk-produknya sedini mungkin mampu meraih pangsa pasar yang besar sehingga apabila perusahaan ingin melakukan strategi penetapan harga untuk membentuk pangsa pasar.
3.      Placement (jalur distribusi)
Jalur distribusi adalah orang atau badan usaha yang berusaha beroperasi diantara produsen dan konsumen. Ada tiga aspek yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang distribusi yaitu :
  • Sistem transportasi 
  • Sistem penyimpanan 
  •  Pemilihan jalur distribusi
4.      Promotions (promosi)
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan perkiraan dalam pemasaran.
Suatu kegaitan dalam kehidupan sehari-hari bahwa seberapa besar manfaat suatu produk bagi konsumen, tapi produk tersebut tidak akan dapat mencari sendiri pembelinnya. Oleh karenanya produsen dituntut tidak hanya menciptakan produk yang bermutu, menetapkan harga yang menarik tetapi harus juga mengusahakan agar produk yang dihasilkan dapat di pasarkan dengan mudah dan lancar serta menyebarluaskan informasi tentang kehadiran, ketersediaan produknya, ciri-ciri, satu manfaat yang dapat diperoleh calon pelanggannya.
Agar konsumen dapat mengetahui tentang kualitas produk yang di pasarkan oleh perusahaan atau koperasi maka, perlu diadakan promosi. Promosi ini merupakan komponen penting yang berguna untuk mengomunikasikan.

MANAJEMEN



MANAJEMEN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.
Latar Belakang
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal. Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.


Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan karena kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari.
Perkembangan Teori-Teori Manajemen
Walaupun perkembangan ilmu dan teori manajemen lebih banyak dipengaruhi oleh kebutuhan perkembangan bisnis, tapi pada dasarnya organisasi di luar bisnis (publik) dapat memanfaatkan perubahan-perubahan tersebut. Hingga saat ini teori manajemen sudah berkembang hingga generasi kelima (V), walaupun istilah sebenarnya kurang tepat, barangkali lebih tepat disebut sebagai perbedaan pendekatan paradigma.
Secara sistematis perkembangan teori manajemen tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
  • Generasi Manajemen I
Sebutan : Jungle management = Manajemen berbuat (by doing)
Ciri Utama : Mengerjakan sendiri segala sesuatu (doing things by our self)
Sumber Kekuatan : Diri sendiri
Tipe Organisasi : Kepemilikan
Konsep Dasar : -
  • Generasi Manajemen II
Sebutan : Manajemen kendali (by directing)
Ciri Utama : Mengerjakan sesuatu melalui orang lain (doing things through by the other people)
Sumber Kekuatan : Pemimpin
Tipe Organisasi : Feodal hirarkies/kepemilikan (step hierarchy)
Konsep Dasar : -
  • Generasi Manajemen III
Sebutan : Manajemen hasil (by result)
Ciri Utama : Menggunakan target kuantitatif
Sumber Kekuatan : Pemimpin dan tim kerja
Tipe Organisasi : Struktural/ fungsional
Konsep Dasar : Pembagian kerja, interst pribadi, dan penghargaan untuk pekerjaan/tugas
  • Generasi Manajemen IV
Sebutan : Manajemen kreativitas nilai (value craetive)
Ciri Utama : Menggunakan target kualitatif, kepuasan pelanggan atau pekerja
Sumber Kekuatan : Nilai-nilai yang disepakati bersama
Tipe Organisasi : Struktural/fungsional dengan modifikasi (komputerisasi)
Konsep Dasar : Pembagian manajerial, pemisahan pemilik dan manajer, pemisahan cara berpikir dan berbuat, dan otomatisasi
  • Generasi Manajemen V
Sebutan : Manajemen pengetahuan dan jaringan antar manusia (knowladge and human networking)
Ciri Utama : Menggunakan keunggulan peroarangan dalam kerjasama (jaringan)
Sumber Kekuatan : Jaringan antar profesional
Tipe Organisasi : Jaringan antar manusia (human networking)
Konsep Dasar : Jaringan kelompok, proses kerja terintegrasi, pengaturan dan pemilihan waktu yang manusiawi, kesatuan fokus tugas/tim kerja sesuai dengan kondisi.
(Sumber: diolah dari Joiner, 1994; Savage, 1990)
Berkaitan dengan perkembangan pergeseran pendangan manajemen di atas, khususnya dari era industri akhir (Genarasi IV) ke era pengetahuan awal (Generasi V), Savage (1990:200) melihat adanya ciri penjenjangan yang tajam menuju pararelitas dalam konsep manajemen pada kedua generasi tersebut, yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1 : Pergesaran Manajemen Generasi IV ke Generasi V

ERA INDUSTRI AKHIR (RUTINITAS)
1990 an
ERA AWAL PENGETAHUAN (KOMPLEKSITAS)
1990 an








HIRARKI
FUNGSIONAL
  • Garis komando
  • Komando dan kontrol
  • Weweng karena posisi
  • Aktivitas berjenjang/terpisah
  • Komunikasi vertikal
  • Nilai: normatif dan ketidakpercayaan
JARINGAN KEMANUSIAAN (ANTAR MANUSIA)
  • Jaringan dan jaringan kerja
  • Fokus dan koordinasi
  • Kewenangan pengetahuan
  • Aktivitas simultan/sinerjik
  • Komunikasi horisontal
  • Nilai: percaya, integrasi


P
E
N
J
E
N
J
A
N
G
A
N











PARAREL



Sumber : Savage (1990)









Sementara itu, Peter F. Drucker melihat perkembangan manajemen dilihat dari sudut tranformasi sosial sebagai berikut:
  1. Abad 21 ini adalah abad transformasi sosial dengan kecenderungan: (a) Terjadi perubahan struktur sosial dan transformasinya, misalnya kebangkitan dari pekerja kerah biru (blue collor) menuju kebangkitan pekerja. (b) Munculnya masyarakat berpengetahuan dengan ciri bekerja dalam organisasi dan jaringan-jaringan masyarakat karyawan yang luas, dan relatif makin berkurangnya pekerjaan tetap seumur hidup. (c) Masyarakat berpengetahuan yang terdiri dari 3 sektor yakni: sektor publik (pemerintah), sektor swasta (bisnis) dan sektor sosial (stake holders lainnya). (Drucker, 1994:201).
  2. Ciri manajemen yang akan dan seharusnya dilakukan ialah ilmu dan terapan manajemen yang menyesuaikan diri dengan transformasi sosial tersebut, yakni pengembangan “manajemen dalam masyarakat jaringan/berpengetahuan” dengan upaya-upaya antara lain: (a) Mempelajari asumsi-asumsi terhadap lingkungan, visi, misi dan core business (andalan utama bisnis atau sasaran publik), harus sesuai dengan realita. (b) Teori-teori bisnis (termasuk publik) harus diketahui dan dipahami seluruh jaringan organisasi dan terus menerus diuji mengingat perkembangan lingkungan yang cepat dan sukar diprediksikan. (c) Perencanaan yang tepat untuk menghadapi ketidakpastian dalam berbagai dimensinya. (d) Organisasi bisnis (dan publik) harus mampu menggali sumber-sumber daya dan pengetahuan dan kemampuan manusianya, agar dapat memberi respon ketika peluang-peluang muncul (yang sering tidak terduga datangnya). (e) Untuk mengadaptasi masyarakat jaringan, harus dijawab dengan berbagai rekayasa yang berorientasi dan berkualitas jaringan, seperti kemitraan, pelimpahan kepada pihak luar (out sourcing), perampingan (downsizing), pendataran organisasi (leaning), aliansi, manajemen mutu terpadu (total quality management), penetapan standar mutu baru (benchmarking), langkah-langkah strategis/keputusan-keputusan strategis, pemanfaatan konflik secara positif, manajemen sumber daya manusia, berbagai model pemberdayaan (empowerment) dalam jaringan, unit, tim, yang ditunjang sistem informasi, dan rekayasa manajemen lainnya yang sesuai. Tujuannya adalah menyambut era baru, masyarakat baru, dengan organisasi jaringan yang bersifat majemuk, otonom, menghargai kualitas perorangan dalam bekerja sama. (Drucker, 1997:21-30, 39-44, 63-70 dan 93-100).



Konsep-Konsep Manajemen Pemberdayaan SDM

Beberaapa konsep manajemen pemberdayaan SDM yang berkembang sejak manajemen Generasi IV hingga Generasi V sekarang ini diantaranya adalah konsep manajemen multi budaya, organisasi pembelajaran, dan benchmarking. Pilihan-pilihan terhadap konsep-konsep manajemen tersebut, hendaknya selektif, terutama yang dapat disesuaikan dengan nilai-nilai budaya organisasi yang telah ada. Hal ini dimaksudkan agar konsep-konsep manajemen tersebut dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi pencapaian tujuan organisasi.


  1. PLANNING (PERENCANAAN)
Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilakukan.
Manfaat Planning :
  • Sebagai alat pengwasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan organisasi
  • Untuk menjumlah dan menentukan prioritas dari beberapa alternatif atau pilihan yang ada
  • Untuk mengarahkan dan menentukan pelaksanaan kegiatan
  • Untuk menghadapi dan mengurangi ketidakpastian di masa yang akan datang
  • Mendorong tercapainya tujuan
  • Untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
  • Penyesuaian pada masalah-masalah utamapenetapan tanggung jawab lebih tepat
  • Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
Kelemahan planning :
  • Pekerjaan yang tercakup dalan perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata
  • Cenderung menunda kegiatan
  • Membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
  • Penyelesaian didapat dari situasi individu
  • Perencanaannya diikuti dengan cara-cara yang tidak konsisten.
JENIS JENIS PERENCANAAN
  1. Dari segi waktu di bagi mejadi 3 :
  • Perencanaan jangka panjang
  • Perencanaan jangka menengah
  • Perencanaan jangka pendek
  1. Dari segi sifat di bagi 2 :
  • Perencanaan kuantitatif
  • Perencanaan kualitatif
  1. ORGANIZING (ORGANISASI)
ORGANISASI : Wadah, lembaga atau kelompok fungsional ketika proses manajemen berlangsung
Pengorganisasian (Organizing) : merupakan proses penyususnanan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimiliknya dan lingkungan yang melingkupinya.
Proses pengorganisasian dapat di tujukan dengan 3 langkah prosedur berikut :
  1. Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
  2. Pembagian beban kerja total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik dapat dilaksanakan oleh satu orang.
  3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk koordinasi pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
2 aspek utama penyususnan strutur organisasai :
  1. Departementalisasi : merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama
  2. Pembagian kerja : Perincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.

STRUKTUR ORGNAISASI (DESAIN ORGANISASI)
Yaitu sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan strutur organisasi :
  1. Strategi Organisasi untuk mencapai tujuannya.
  2. Teknologi yang digunakan
  3. Anggotan (Karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
  4. Ukuran orgnisasi
UNSUR-UNSUR STRUTUR ORGNISASI
  1. Spesialisasi kegiatan
  2. Standarisasi kegiatan
  3. Koordinasi kegiatan
  4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuat keputusan
  5. Ukuran satuan kerja
  1. PENGAWASAN
Pengawasan adalah suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah di laksanakan,menilainya,dan bila perlu mengoreksi nya dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana semula.
TUJUAN PENGAWASAN
-Mengusahakan agar apa yang di rencanakan menjadi kenyatan.
- Mengetahui kesalahan-kesalahan serta kesulitan yang terjadi.
- Mengoreksi dan memperbaiki kesalahan dan kesulitan tersebut agar sesuai dengan rencana semula.
PRINSIP PENGAWASAN
  • - Harus mempunyai rencana2 yang bersifat sebagai standar ukur pekerjaan.
  • - Adanya pemberian wewenang serta instruksi2 kepada bawahan.
  • - Dapat mereflektir sifat dan kebutuhan dari kegiatan yang harus di awasi
  • -Dapat segera melaporksn penyimpangan-penyimpangan.
  • -Fleksibel.
  • -Dapat mereflektir pola organisasi.
  • -Ekonomis.
  • -Dapat di mengerti.
  • -Dapat menjamin adanya tindakan korektif.
OBYEK PENGAWASAN
- Produksi yaitu pengawasan yang terfokus pada kuantitas dan kualitas barang yang di produksi.
- Keuangan yaitu pengawasan yang di lakukan guna mengetahui seberapa besar modal,penerapan modal dan keuntungan yang d capai.
- Waktu yaitu pengawasan yang di lakukan guna mengetahui seberapa lama waktu yang di perlukan untuk memproduksi suatu barang apakah sesuai dengan rencana semula.
- Manusia dan kegiatan nya yaitu pengawasan yang di lakukan untuk mengetahui apakah bawahan melakukan apa yang di instruksikan dan sesuai dengan rencana semula.
SUBYEK PENGAWASAN
- Intern yaitu pengawasan yang di lakukan oleh orang2 ataupun petugas2 yang berwenang dalam suatu perusahaan.
- Extern yaitu jika dalam penawasan tersebut melibatkan orang lain yang bukan dari lingkungan perusahaan tersebut, inilah yang di sebut dengan sosial control. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perusahaan itu sendiri.
CARA PENGUMPULAN FAKTA GUNA PENGAWASAN
- Peninjauan pribadi (personal inspection)
- Laporan lisan (oral report)
- Laporan tertulis (written report)
- Melalui hal yang bersifat khusus (control by exception)

Selasa, 30 Desember 2014

EKONOMI (MATERI 3.3 Kelas XII SMA)



  1. Pengertian badan usaha


  2. Jenis badan usaha

     
  3. Berbagai bentuk badan usaha

     
  4. Fungsi badan usaha

EKONOMI (MATERI 5.3 Kelas XI SMA)



  1. Definisi dan ciri-ciri perusahaan jasa


  2. Transaksi keuangan

EKONOMI (MATERI 5.1 Kelas X SMA)



  1. Produk Domestik Bruto


  2. Produk Domestik Regional Bruto


  3. Pendapatan Nasional Bruto


  4. Pendapatan Nasional


  5. Pendapatan per kapita

Minggu, 28 Desember 2014

Kewirausahaan (Tugas 3 ganjil 2014/15 STIE TN)




Mahasiswa di Wajibkan untuk memiliki buku Pegangan Kewirausahaan edisi mulai tahun 2010 keatas. (Buku wajib dibawa saat kuliah)


Kerjakan di Ms. Word berupa flowchart, kemudian di kirim dalam bentuk file doc & PDF via email. paling lambat tgl. 9 Januari 2015


Buatlah mind mapping dari masing-masing Pokok bahasan berikut ini :

1. Kewirausahaan

2. Karakteristik Kewirausahaan

3. Berpikir peruabahan

4. Kreatif dan Inovatif

5. Ide dan Peluang Usaha

6. Tindakan dan pengambilan resiko

7. Pemasaran

8. Keuangan

9 Organisasi dan MSDM

10. Perancangan dan presentasi Proposal Bisnis

11. Etika bisnis dalam kewirausahaan

12. Mempertahankan jiwa kewirausahaan

Akuntansi Biaya (Tugas 8 Ganjil 2014/15 UNB)



TUGAS AKBI 8 (BAB PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERSAMA & SAMPINGAN)

Kerjakan Soal ini di kertas FOLIO, ditulis tangan, kemudian di FOTO / SCAN,  dan dikirim via e-mail  paling lambat tgl. 17 januari 2015


  1. Jelaskan perbedaan antara produk bersama, produk sampingan dan produk sekutu ! dan berikan masing-masing 3 contohnya !

  2. Jelaskan berbagai perlakuan terhadap produk sampingan dalam metode tanpa harga pokok !

  3. jelaskan berbagai perlakuan terhdap produk sampingan dalam metode harga pokok !

  4. Jelaskan karakteristik produk bersama, produk sampingan dan produk sekutu !

  5. PT. Rahma memproduksi tiga jenis produk yang terdiri dari produk X, Y, Z. Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan ke tiga produk tersebut sebesar Rp. 45.000.000,-.. data yang berhubungan dengan ketiga jenis produk tersebut adalah :

    Produksi
    Unit
    Harga/unit
    Biaya Proses lanjutan
    X
    12.000
    Rp. 5.000
    Rp. 22.000
    Y
    4.000
    Rp. 10.000
    Rp. 12.500
    Z
    8.000
    Rp. 12.500
    Rp. 27.300

    Diminta Hitunglah :
    a. Alokasi biaya bersama dengan menggunakan metode unit fisik !
    b. Alokasi biaya bersama dengan menggunakan metode nilai jual !
     
  6. PT. Aisyah memproduksi produk secara bersama yang terdiri atas dua produk utama dan satu produk sampingan. Produk utama terdiri dari Axi dan Axe, sedangkan produk sampingan yaitu AX. Produk Axi, Axe, dan AX dapat dijual setelah proses lebih lanjut. Data produksi untuk semua produk sebagai berikut :
    Keterangan
    Axi
    Axe
    AX
    Total
    B. Gabungan:




    - B. Variabel



    44.000.000
    - B. Tetap



    73.660.000
    B. Proses Lanj. :




    - B. Variabel
    26.460.000
    38.280.000
    2.000.000
    66.740.000
    - B. Tetap
    14.150.000
    31.320.000
    6.000.000
    51.470.000
    H. Jual /unit
    16.000
    15.000
    4.400
    31.000
    Unit Produksi
    10.000
    12.000
    8.000
    30.000
    Taksiran laba


    20%

    Diminta Hitunglah:
    a. Alokasi biaya bersama produk utama dan produk sampingan !
    b. Biaya produksi dan harga pokok per unit masing-masing produk !
    c. Susunlah laporan laba rugi masing-masing produk !

Softskill (Tugas 3 Ganjil 2014/2015 STIE TN Eks)



sedang proses

Perpajakan lanjutan (Tugas 7 Ganjil 2014/15 UNB)




sedang proses

Kewirausahaan (Tugas 2 Ganjil 2014/15 STIE TN)

Kerjakan di Ms. Word (kertas A4, margin @ 3 cm), dikumpulkan melalui email, paling lambat tgl. 9 januari 2015.


  1. Buatlah proposal kewirausahaan dengan format sebagai berikut :

    Wirsausaha yang berhasil salah satunya adalah terencana dan targeted. Upaya untuk menajamkan dan mengkonsentrasikan wirausaha ini, adalah dengna menyusun rencana usaha atau disebut dengan proposal usaha. Gunanya,  memberikan informasi yang terperinci, unik dan menarik mengenai usaha yang dikelolanya sehingga dapat memberikan keyakinan dan ketertarikan pihak lain untuk bekerjasama, yang dituangkan dalam bentuk proposal.

    Proposal usaha merupakan media komunikasi secara menyeluruh yang sangat penting bagi seorang wirausaha untuk menjelaskan profil usaha yang akan dijalankannya dan menjelaskan bagaimana wirausaha dapat merealisasikan proposal usaha tersebut. Pada proposal usaha intinya terdiri dari sasaran dan strategi, yang dimaksud sasaran adalah apa yang ingin dicapai dan strategi adalah tindakan wirausaha untuk mencapai sasaran tersebut.

    SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL USAHA
  1. Halaman Depan
    a. Cover
    b. Kata Pengantar
    c. Daftar isi 

  2. Uraian Usaha
  1. Latar Belakang usaha
  2. Prospek perusahaan
  3. hambatan yang dihadapi
  4. pemecahan masalah usaha
  1. Produk
  1. Bentuk
  2. Jenis Kegunaan
  1. Lokasi
  1. Backward Linkage
  2. Forward linkage
  1. Pasar dan Segmen Pasar
  1. Segmen pasar untuk pemasaran hasil produksi
  2. jenis pasar yang dimasuki
  3. posisi perusahaan dalam pasar
  1. Persaingan
  1. jumlah pesaing
  2. strategi dalam menghadapi persaingan
  1. Laporan Keungan
  1. Neraca
  2. Rugi/Laba
  3. Titik pulang pokok (BEP)
  4. Sumber permodalan
  1. Sumber Daya Manusia
  1. Jumlah karyawan
  2. Latar belakang pendidikan karyawan
  1. Pendanaan
  1. Alokasi kebutuhan dana
  2. Total kebutuhan dana
  1. Lampiran
  1. Surat izin usaha
  2. data penelitian pasar
  3. surat perjanjian lainnya





     Penjelasan Sistematika Penyusunan Proposal

    A. URAIAN USAHA
    Pada bagian ini wirausaha dapat memberikan penjelasan singkat tentang usaha yang sedang atau akan dijalankan, latar belakang pemilihan bidang usaha dan prospek usaha dimasa mendatang, keunggulan bidang usaha yang dipilihnya, kendala –kendala bisnis beserta antisipasi pemecahannya.


    B. PRODUK
    Spesifikasi produk diuraikan secara rinci mulai dari bentuk, ukuran, jenis, kegunaan, keistimewaan kuantitas hasil produk setiap periode dan lain-lain
    Hal-hal yang perlu dipertimbangkan wirausaha dalam memilih produk yang akan dihasilkan adalah :
    1.      Permintaan konsumen terhadap produk
    2.      Kebutuhan konsumen yang bellum teridentifikasi
    3.      Daya beli konsumen
    4.      Persaingan dalam pasar
    5.      sumber-sumber daya yang menunjang produksi


    C. LOKASI
    Lokasi usaha harus dicantumkan dalam proposal usaha karena lokasi merupakan bagian dari aspek pemasaran disamping harga dan promosi.

    2 (dua) hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi usaha
    1. Backward Linkage (hubungan ke belakang) yaitu hubungan yang berkaitan dengan cara memperoleh bahan baku yang berdampak pada besarnya biaya produksi.
    2. Forward Linkage (hubungan ke depan) yaitu hubungan yang berkaitan dengan daerah hasil pemasaran yang terkait dengan masalah penjualan dan distribusi produk untuk sampai ke tangan konsumen
    Hal –hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi usaha  antara lain
      • Dekat dengan sumber bahan baku/sumber daya
      • Dekat dengan pasar (transportasi )
      • Tanggapan/penerimaan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar

     

    D. PASARPasar merupakan tempat orang melaksanakan transaksi, sebelum memasuki pasar , wirausaha harus menetapkan segmen pasar, target konsumen ,strategi pemasaran termasuk juga kebijakan harga.
    5 (lima) jenis pasar yang menjadi sasaran wirausaha dari produk perusahaannya yaitu :
    1 . Pasar monopoli
    2. Pasar persaingan sempurna
    3. Pasar oligopoly
    4. pasar monopolistis
    5. Pasar Monopsoni


    1. Pasar Monopoli
    Merupakan bentuk pasar yang hanya terdapat satu penjual atau produsen di dalam pasar yang menghasilkan barang dan tidak ada barang pengganti nya atau barang substitusinya.
    Contoh pasar monopoli di Indonesia PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) dan PT Kereta Api Indonesia    (PT KAI)

    2. Pasar Persaingan sempurna
    Merupakan bentuk pasar dengan banyak produsen atau penjual dan pembeli. Produk yang dihasilkan bersifat homogen atau sejenis dan produsen bebas keluar masuk pasar tanpa hambatan. Contoh pasar persaingan sempurna beras, gandum, gula dll
    3. Pasar Oligopoli
    Merupakan bentuk pasar dimana terdpat beberapa produsen atau penjual yang menguasai pasar dan saling ketergantungan antar perusahaan (produsen)  dan banyak terdapat pembeli, contoh pasar oligopoly adalah pasar semen, industri mobil dan pasar layanan selular.
    4. Pasar Monopolistis
    Dalam pasar ini terdapat cukup banyak produsen atau penjual yang menjual produk sejenis tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
    Contoh pasar monopolistik pada produk sampoo, pasta gigi, sabun dll meskipun memiliki fungsi yang sama tetapi setiap produk yang dihasilkan berbeda memiliki cirri khusus misalnya aroma, warna, kemasan dll.
    5. Pasar Monopsoni
    Adalah bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menawarkan hasil produksinya hanya kepada satu pembeli tunggal saja.
    Contoh pasar monopsoni adalah penjualan perangkat kereta api yang hanya dibeli oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).


    E.PERSAINGAN
    Perusahaan harus bisa menjelaskan posisi usahanya dan pesaingnya dalam pasar yang ada
     Posisi perusahaan  dapat diklasifikasikan  sebagai berikut :
    1.          Pemimpin pasar   (Market leader)
    2.          Penantang pasar (Market Challanger)
    3.          Pengikut pasar (Market Follower)
    4.          perelung pasar  (Market Nicher )
    ad 1) Pemimpin Pasar  (Market Leader )
    Perusahaan ini menguasai bagian terbesar dalam pasar (40% pasar) . Pemimpin pasar umumnya memiliki cukup kekuatan untuk mengendalikan harga dan harus berusaha mempertahankan posisinya didalam pasar agar tidak direbut oleh perusahaan pesaing.  Untuk mempertahankan posisinya perusahaan harus menyediakan dana yang besar untuk biaya promosi.
    ad 2) Penantang Pasar (Market Challanger )
    Merupakan urutan kedua dari pemimpin pasar, menguasai 30% pasar dan dapat menyerang market leader dan pesaing-pesaing lainnya dengan cara memberikan pelayanan yang memuaskan, “ perang harga ” dan menggencarkan promosi untuk merebut bagian pasar.
    ad. 3)  Pengikut Pasar ( Market Follower )
    Menguasai 20% pasar, pengikut pasar lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa dan meniru produk perusahaan pemimpin pasar. Pengikut pasar memiliki pangsa pasar yang tidak terlalu banyak tetapi tetap setia pada produknya
    Ad.4) Perelung Pasar  (Market Nicher )
    Perusahaan jenis ini menguasai 10% bagian pasar mencoba masuk ke celah-celah pasar yang aman dan menguntungkan yang dilupakan atau terlewatkan oleh perusahaan besar. Perelung pasar merupakan pesaing bagi perusahaan pengikut pasar dan cenderung menghindari persaingan dengan perusahaan besar.


    F.LAPORAN KEUANGAN
    Perusahaan yang baru memulai usaha harus menyertakan rencana modal, estimasi biaya dan pendapatannya,sedangkan yang telah memiliki usaha wajib menyertakan laporan keuangan yang lalu dalam rencana usaha .
    Laporan keuangan meliputi neraca perusahaan, laporan laba/rugi,analissis titik impas (BEP) serta sumber permodalan, jadi bisa dinilai kemampuan riil maupun potensi perusahaan.


    G.MANAJEMAN USAHA
    Dalam proposal usaha wirausaha harus  menguraikan bentuk kepemilikan, struktur modal, peranan organisasi perusahaan, status badan hukum usaha yang akan dijalankan apakah berbentuk badan usaha perseorangan, Firma, CV, Perseroan Terbatas atau bentuk badan usaha lainnya.



    H. PERSONALIA (sumber daya manusia)
    Pada bagian ini wirausaha dapat  menjelaskan susunan personalia dalam struktur organisasi perusahaan,lengkap dengan jumlah pegawai dan latar belakang pendidikan.    


    I.PROPOSAL KREDIT
    Dalam proposal kredit wirausaha mengajukan sejumlah dana yang diperlukann dalam           mengembangkan usahanya,serta rincian alokasi penggunaan dana.



    J. LAMPIRAN-LAMPIRAN
    Hal penting yang perlu dicantukan wirausaha pada bagian ini adalah dokumen-dokumen penting perusahaan seperti akta pendirian perusahaan, SIUP, sertifikat tanah dan sebagainya.
    Sistematika Penyusunan Proposal Usaha